1. Bentuk lambang daerah
terdiri dari Lukisan dan Pita :
a. Bentuk perisai melambangkan
perlindungan, kekuatan dan alat perjuangan untuk mencapai tujuan dan cita-cita.
b. Garis tepi perisai yang
tebal berwarna biru tua, menggambarkan banyaknya sungai yang mengaliri wilayah
Purbalingga, sehingga menjadikan daerah subur dan makmur.
c. Garis berkelok-kelok
yang tidak terputus berwarna biru muda, mencerminkan kegiatan masyarakat
Purbalingga yang dinamis dan kreatif dalam mencapai cita-cita dan kesempatan
hidup, ibarat aliran sungai yang tidak ada henti-hentinya.
d. Pita dengan sasanti “PRASETYANING NAYAKA AMANGUN PRAJA” mencerminkan tekad segenap aparat
pelaksana untuk membangun daerah dan negara guna lebih meningkatkan
kesejahteraan masyarakat lahir, batin dan merata.
Pada perisai terdapat tulisan dan lukisan
.
Tulisan “PURBALINGGA” berwarna merah diatas dasar
putih, mencerminkan sikap keberanian atas dasar kebenaran.
a. Lukisan senjata Tombak
Bermata Delapan, melambangkan kekuasaan dan kebijaksanaan, yang dikiaskan
dengan kata PURBA” (Purba atau Wasesa)
§
Tangkai tombak berwarna kuning emas mencerminkan
kekuasaan, kebijaksanaan dan sarana mencapai tujuan, cita-cita, kemegahan,
kesejahteraan dan keluhuran masyarakat serta daerah.
§
Jumlah mata tombak delapan melambangkan bahwa dalam
menjalankan kekuasaan untuk mencapai tujuan dan cita-cita selalu berdasarkan
kepada kepemimpinan Pancasila, yaitu melaksanakan delapan darma sebagaimana
tersirat dalam HASTA BRATA, yaitu : Kismo (bumi),
Dahana (api), Samirana (angin), Tirto (air), Akasa (langit), Candra (bulan),
Raditya (matahari) dan Kartika (bintang).
b. Sebatang pohon kelapa
yang melambangkan kata “LINGGA” dikiaskan dengan “LUGU – GLUGU” yang berarti
batang pohon kelapa.
c. Lukisan Pancaran Sinar,
yang memancar ke 237 arah mempunyai maksud :
§
Mencerminkan sifat dasar ketaqwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa bagi masyarakat Purbalingga yang tersebar di 237 desa/kelurahan.
§
Sinar/Cahaya/Cahya/Ana-Cahya. Kata-kata tersebut
dihubungkan dengan kata “CAHYANA” yang artinya adalah nama suatu tempat antara
desa makam dan desa pekiringan yang kemudian berkembang menjadi nama suatu
wilayah pemerintah (distrik) yang berpusat di Bukateja. Hal ini disamakan arti
dengan Teja/Cahyana/Cahya yang berarti sinar. Ini dihubungkan dengan cerita
atau babad sejarah Purbalingga.
d. Lukisan Tiga Pohon
Beringin melambangkan tempat bernaung yang kokoh, kuat dan aman, sekaligus
melambangkan tiga tempat cikal bakal leluhur masyarakat Purbalingga, yaitu :
Ardi Lawet (terletak di daerah cahyana), Onje dan Wirasaba.
e. Disamping itu ada satu
rangkaian lukisan yang tidak terpisahkan yang terdiri atas :
§
17 bunga kapas
§
Seuntai padi dengan 45 bulir padi
§
Sebuah rumah tikelan dengan lantai bertingkat lima dan
19 wilahan/balok
§
Setangkai tanaman andong dengan 8 helai daun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar